MAKALAH STRATEGI PEMBELAJARAN FIQIH
STUDI TENTANG STRATEGI PENGORGANISASIAN
DAN PENGELOLAAN MATA PELAJARAN
FIQIH DI SMP/MTS
OLEH :
ERNI YUNITA
NURUL HASANAH
PROGRAM STUDI PENDIDIKAN AGAMA ISLAM
SEKOLAH TINGGI AGAMA ISLAM
TAFAQQUH FIDDIN DUMAI
2013/2014
KATA PENGANTAR
Alhamdulillahirobbil’alamin,
puji dan syukur penulis ucapkan atas kehadirat Allah SWT, karena berkat Rahmat
dan Hidayah-Nya penulis dapat menyelesaikan makalah Strategi Pembelajaran Fiqih ini tepat pada
waktunya.
Pembuatan makalah ini dapat
diselesaikan dengan baik, karena adanya bimbingan dan andil dari teman-teman
serta dosen pengampu mata kuliah Strategi Pembelajaran Fiqih, oleh karena itu
atas nama penulis makalah ini, penulis mengucapkan terimakasih.
Kami menyadari bahwa
dalam makalah ini masih dapat kekurangan dan kekhilafan. Oleh sebab itu, kepada
mahasiswa lainnya penulis mengharapkan saran dan kritik yang membangun demi
kesempurnaan pada makalah yang lainnya. Atas saran dan kritiknya, sebelumnya
penulis mengucapkan terimakasih.
Semoga makalah ini
dapat bermanfaat bagi penulis dan para mahasiswa lainnya, khususnya mahasiswa
STAI Tafaquh Fiddin Dumai.
Dumai, Oktober 2013
Penulis
DAFTAR ISI
Kata
pengantar............................................................................................................. i
Daftar isi....................................................................................................................... ii
BAB I
PENDAHULUAN
1.1
Latarbelakang.......................................................................................... 1
1.2
Rumusan Masalah................................................................................... 2
1.3
Batasan Masalah...................................................................................... 2
BAB II
PEMBAHASAN
2.1
Pengorganisasian..................................................................................... 3
2.2
Strategi Pengelolaan Pembelajaran.......................................................... 4
2.3
Strategi Pengorganisasian dan
Pengelolaan Mata Pelajaran Fiqih di SMP/MTs 5
2.3.1 Teori Elaborasi............................................................................. 5
2.3.2 Strategi Pengelolaan Motivasi..................................................... 8
BAB III
PENUTUP
3.1 Kesimpulan.............................................................................................. 13
DAFTAR
KEPUSTAKAAN
BAB I
PENDAHULUAN
1.1.
Latar Belakang
Guru sebagai komponen penting dari
tenaga kependidikan, memiliki tugas untuk melaksanakan proses pembelajaran.
Dalam pelaksanaan pembelajaran guru diharapkan paham tentang bagaimana cara
mengelola pembelajaran dengan baik. Pengelolaan pembelajaran merupakan sesuatu
yang penting dalam pendidikan karena, tanpa pengelolaan yang baik maka peoses
pembelajaran tidak akan terarah dengan baik sehinga tujuan pembelajaran yang
telah ditetapkan tidak akan tercapai secara optimal.
Sebelum pelaksanaan proses pembelajaran dikelas dilakukan, seorang guru terlebih dahulu harus menata, mengorganisasikan isi pembelajaran yang akan diajarkan. Hal ini perlu dilakukan agar isi pembelajaran yang akan diajarkan mudah dipahami siswa.
Sebelum pelaksanaan proses pembelajaran dikelas dilakukan, seorang guru terlebih dahulu harus menata, mengorganisasikan isi pembelajaran yang akan diajarkan. Hal ini perlu dilakukan agar isi pembelajaran yang akan diajarkan mudah dipahami siswa.
Demikian pula selama proses
pembelajaran, guru diharapkan mampu menumbuhkan, meningkatan, dan
mempertahankan motivasi belajar siswa. Tanpa adanya motivasi belajar siswa yang
tinggi, kiranya sulit bagi guru untuk mencapai hasil pembelajaran yang optimal.
Oleh karena itu, guru harus mampu menerapkan strategi motavasional dalam tindak
pembelajarannya.
Pada hakikatnya program pembelajaran
betujuan tidak hanya memahami dan menguasai apa dan bagaimana suatu terjadi,
tetapi juga memberi pemahaman dan penguasaan tentang mengapa hal itu terjadi.
1.2.
Rumusan masalah
a.
Apa yang dimaksud dengan strategi
pengorganisasian pembelajaran ?
b.
Apa yang dimaksud dengan pengelolaan
pembelajaran ?
c.
Bagaimana strategi pengoraganisasian
dan pengelolaan mata pelajaran Fiqih di SMP/MTs ?
d.
Bagaimana penerapan teori
Eksplorasi, Motivasional dan Konfirmasi ?
1.3.
Batasan Masalah
Dari latarbelakang dan rumusan
masalah, penulis membatasi pembahasan hanya pada strategi pengorganisasian dan
pengelolaan mata pelajaran fiqih di Mts kelas VIII.
BAB II
PEMBAHASAN
2.1 Strategi Pengorganisasian
Strategi pengorganisasian adalah cara untuk membuat urutan
(sequencing) dan mensintesis (synthesizing) fakta, konsep, prosedur, dan
prinsip yang berkaitan dengan isi pembelajaran. Sequencing berkaitan dengan
cara pembuatan urutan penyajian isi suatu bidang studi, dan synthesizing
terkait dengan cara untuk menunjukkan kepada siswa hubungan antara fakta,
konsep, prosedur atau prinsip suatu pembelajaran. Synthesizing bertujuan untuk
membuat topik-topik dalam suatu bidang studi menjadi lebih bermakna bagi siswa.
Hal ini dilakukan dengan menunjukkan keterkaitan topik-topik itu terkait dalam
keseluruhan isi bidang studi. [1]
Perencanaan pengajaran akan berarti apabila ditata dalam
bentuk suatu pola yag memungkinkan bahan pelajaran dapat disampaikan kepada
peserta didik. Dalam mengorganisasikan pengajaran, guru harus dapat menentuan
tata urutan dengan jelas dan dapat diikuti peserta didik secara keseluruhan.[2]
Strategi pengorganisasian pembelajaran dibagi menjadi dua
yaitu strategi makro dan strategi mikro. Strategi pengorganisasian makro adalah
strategi unttuk menata keseluruhan isi bidang studi (lebih dari satu ide),
sedangkan strategi mikro adalah untuk menata urutan sajian untuk suatu ide
tunggal (konsep, prinsip, dan sebagainya).
2.2
Strategi Pengelolaan Pembelajaran
Strategi pengelolaan pembelajaran
sangat penting dalam sistem strategi pembelajaran secara keseluruhan.
Bagaimanapun baiknya perencanaan strategi pengorganisasian dan strategi
penyampaian pembelajaran, namun jika strategi pengelolaan tidak diperhatikan
maka efektivitaas pembelajaran tidak bisa maksimal. Pada dasarnya strategi
pengelolaan pembelajaran terkait dengan usaha penataaan interaksi antarsiswa
dengan komponen strategi pembelajaran yang terkait, baik berupa strategi
pengorganisasian maupun strategi penyampaian pembelajaran.
Strategi pengelolaan berkaitan
dengan penetapan kapan suatu strategi atau komponen strategi tepat dipakai
dalam suatu situasi pembelajaran. Paling tidak ada empat hal yang menjadi
urusan strategi pengelolaan pembelajran, yaitu :
a.
Penjadwalan pengguanaan strategi
pembelajaran
b.
Pembuatan catatan kemaujan belajar
siswa
c.
Pengelolaan motivasional
d.
Kontrol belajar
2.3
Strategi Pengorganisasian dan
Pengelolaan Mata Pelajaran Fiqih di SMP/MTs
Sebelum melaksanakan
proses pembelajaran dilakukan, guru terlebih dahulu menata, mengorganisasikan
isi pembelajaran yang akan diajarkan, agar isi pembelajaran yang diajarkan
mudah dipahami siswa. Salah satu cara untuk menata dan mengorganisasikan isi
pembelajaran adalah dengan menggunakan teori elaborasi. Penggunaan teori
elaborasi didasari atas beberapa pertimbangan :
a.
Penggunaan teori elaborasi telah
terbukti dapat memudahkan pemahaman siswa terhadap materi yang diajar.
b.
Dapat meningkatkan motivasi belajar.
c.
Teori elaborasi memiliki cara-cara
yang sistematis dalam mengurutkan isi pembelajarn dari yang mudah ke sulit.
2.3.1
Teori Elaborasi
Strategi atau teori elaborasi
dikategorikan sebagai strategi pengorganisasian isi pembelajaran tingkat makro.
Teori elaborasi mendeskripsikan cara-cara pengorganisasian isi pembelajaran
dengan mengikuti urutan umum ke rinci. Yaitu :
a.
Langkah pertama dimulai dengan
menampilkan epitome (struktur isi bidang studi yang dipelajari)
b.
Langkah selanjutnya mengelaborasi
bagian-bagian yang ada dalam epitome secara rinci.
Menurut
Reigeluth dan Degeng dalam melakukan pengorganisasian isi pembelajaran harus memperhatikan
komponen-komponen yang dijadikan dasar teori elaborasi, yaitu :
a.
Urutan elaboratif yaitu urutan isi
pembelajaran dari yang bersifat sederhana ke kompleks atau dari yang bersifat
umum ke khusus. Misalkan Dalam mata pelajaran fiqih kelas VII MTs dengan materi
Zakat Fitrah, guru menjelaskan secara umum apa yang dimaksud dengan zakat, dan
kemudian dilanjutkan dengan jenis-jenis zakatnya, kemudian masuklah kepada inti
materi yang akan disampaikan yaitu zakat fitrah, yang menyangkup
pengertian,landasan zakat fitrah, dan sebagainya.
b.
Urutan prasyarat belajar menampilkan
hubungan prasyarat untuk suatu konsep, prosedur, atau prinsip, seperti sebelum mempelajari
zakat fitrah, siswa hendaknya mengetahui apa itu zakat serta jenis-jenisnya.
c.
Rangkuman adalah tinjauan kembali
terhadap apa yang telah dipelajari. Dalam merangkum isi pembelajaran guru
memberikan pernyataan singkat tentang isi pembelajaran yang telah di pelajari
siswa.
d.
Pesintesis ialah berfungsi untuk
menunjukan kaitan-kaitan di antara konsep, prosedur, atau prinsip yang diajarkan.
e.
Analogi yaitu dibuat untuk dapat
memudahkan pemahaman terhadap pengetahuan yang baru dengan cara membandingkannya
dengan pengetahuan yang sudah dikenal siswa.
f.
Pengaktifan strategi kognitif adalah
keterampilan yang diperlukan siswa untuk mengatur proses internalnya ketika
belajar, menigat dan berfikir.
g.
Kontrol belajar terkait dengan
kebebasan siswa dalam melakukan pilihan dan pengurutan terhadap isi yang dipelajari.[3]
Dalam
melakukan pengorganisasian pembelajaran teori elaborasi juga harus dilakukan langkah-langkah
yang sistematis. Menurut degeng (1989) langkah-langkah pengorganisasian
pembelajaran dengan menggunakan model elaborasi yaitu :
a.
Penyajian kerangka isi. Struktur
yang memuat bagian-bagian yang paling penting dari bidang studi.
b.
Elaborasi tahap pertama.
Mengelaborasi tiap-tiap bagian yang ada dalam kerangka isi.
c.
Pemberian rangkuman. Berisi
pengertian –pengertian singkat mengenai materi yang diajarkan dalam elaborasi.
d.
Elaborasi tahap kedua. Membawa siswa
pada tingkat kedalaman sebagaimana ditetapkan dalam tujuan pembelajaran.
e.
Pemberian rangkuman dan sintesis
eksternal. Pada akhir elaborasi tahap kedua, diberikan rangkuman dan sintesis
eksternal, seperti pada elaborasi tahap pertama.[4]
2.3.2
Strategi Pengelolaan Motivasional
Menurut martin dan briggs (1986),
motivasi adalah kondisi internal dan eksternal yang mempengaruhi bangkitnya
arah serta tetap berlangsungnya suatu kegiatan atau tingkah laku. Motivasi
seseorang dapat disimpulkan dari usaha yang ajeg, adanya kecenderungan untuk
bekerja terus meskipun sudah tidak berada dalam pengawasan, atau adanya
kesediaan mempertahankan kegiatan secara sukarela kea rah penyelesaian suatu
tugas (Ardhana,1992). Dalm hal ini secara lebih spesifik motivasi belajar dapat
dilihat dari karakteristik tingkah laku siswa yang menyangkut minat, ketajaman
perhatian, konsentrasi, dan ketekunan dalam belajar. Disamping itu motivasi belajar
dapat dilihat dari indikator-indikator seperti keantusiasan dalam belajar,
minat atau perhatian pada pembelajaran, keterlibatan dalam kegiatan belajar,
rasa ingin tahu pada isi pembelajaran, ketekunan dalam belajar, selalu berusaha
mencoba, dan aktif mengatasi tantangan yang ada dalam pembelajaran
Ditinjau dari tipe motivasi, para
ahi membagi motivasi menjadi dua jenis yaitu sebagai berikut :
a.
Motivasi intrinsik, yaitu keinginan
bertindak yang disebabkan faktor pendorong dari diri individu. Dalam proses
belajar mengajar siswa yang termotivasi secara intrisik dapat dilihat dari
kegiatan yang tekun dalam mengerjakan tugas-tugas belajar karena merassa butuh
dan ingin mencapai tujuan belajar yang sebenarnya.
b.
Motivasi ekstrinsik, yaitu motivasi
yang keberadaannya karena pengaruh rangsangan dari luar. Motivasi ekstrinsik
bukan merupakan keinginan yang sebenarnya yang ada didalam diri siswa untuk
belajar, tujuan individu melakukan kegiatan adalah mencapai tujuan yang terletak
diluar aktivitas belajar itu sendiri, atau tujuan itu tidak terlibat di dalam
aktivitas belajar.
Antara
motivasi intrinsik dan motivasi ekstrinsik saling menambah atau memperkuat,
bahkan motivasi ekstrinsik dapat membangkitkan motivasi intrinsik. Dapat disimpulkan
bahwa motivasi belajar adalah suatu dorongan baik yang bersifat internal maupun
eksternal yang membuat siswa bergerak, bersemangat, dan senang belajar secara
serius dan terus-menerus selama kegiatan proses belajar.
Salah satu
komponen strategi pengelolaan motivasional adalah menarik dan mempertahankan
perhatian siswa selama pembelajaran dan salah satunya adalah menggunakan elemen
pembelajaran secara variatif. Dalam usaha mempertahankan perhatian siswa
terhadap pembelajaran, dapat dilakukan dengan jalan menggunakan elemen atau unsure-unsur
pembelajaran yang beraneka ragam. Keller mengungkapkan, variasi dalam
pembelajaran dapat dilakukan dengan jalan memvariasikan format tulisan dalam
teks, menyajikan gambar-gambar yang bervariasi, warna-warna yang beraneka ragam
dan sebagainya.[5]
2.3.3.
Teori Konfirmasi
Teori konfirmasi merupakan teori
yang mana guru memberikan umoan balik terhadap hasil siswa melalui pengalaman
belajar, memberikan apresiasi terhadap kekuatan dan kelemahan hasil belajar
dengan menggunakan teori yang dikuasai, menambah informasi, yang seharusnya
siswa kuasai.[6]
2.4
Penerapan Toeri Elaborasi, Motivasi,
Eksplorasi, dan Konfirmasi.
Langkah-langkah
Pembelajaran :
1.
Kegiatan Awal (Motivasi dan
Eksplorasi)
a.
Memberikan salam, do’a dan absen
b.
Siswa diberi pertanyaan tentang
materi yang telah diberikan sebelumnya (Zakat Mal).
c.
Siswa diberi informasi tentang
tujuan materi ajar.
2.
Kegiatan Inti (Elaborasi)
d.
Siswa diberi tugas membaca buku
pegangan tentang zakat fitrah.
e.
Perwakilan siswa mengajukan pertanyaan
kepada temannya dalam bentuk kuis.
3.
Kegiatan Akhir (Konfirmasi)
f.
Siswa dibimbing oleh guru untuk
menyimpulkan materi ajar.
g.
Siswa diberi tiga pertanyaan.
h.
Siswa diberi tugas untuk membuat
soal di rumah.
Berikut akan
dilampirkan materi Fiqih yang dapat disampaikan kepada siswa kelas VII MTs :
BAB: 4. ZAKAT
FIRTAH
A.
Zakat Fitrah
a.
Pengertian dan hukum zakat fitrah
Zakat mempunyai beberapa
arti, zakat berasal dari kata zaka artinya tumbuh dengan subur, zaka
sebagaimana dalam Al-Qur’an adalah suci dari dosa makna lain adalah al barakatu
(keberkahan), al inamaa (pertumbuhan dan perkembangan)al thoharatu (kesucian)
jika pengertian itu dihubungkan dengan harta adalah harta yang dizakati akan
tumbuh berkembang dan bertambah karena suci dan berkah.
Menurut syari’at Islam, zakat firtah
adalah zakat yang wajib dikeluarkan bagi setiap muslim, baik laki-laki maupun
perempuan, besar kecil, merdeka atau budak yang memiliki kelebihan baginya dan
keluarganya pada malam hari raya dan siang harinya besarnya 2,5 kg.
Perintah mengeluarkan zakat fitrah
ini terdapat dalam surat al-baqarah :43.
وَأَقِيمُوا الصَّلٰوةَ وَاٰاتُوا
الزَّكٰوةَ وَارْكَعُوا مَعَ الرَّاكِعِينَ
Artinya : “Dan
dirikanlah shalat, tunaikanlah zakat, dan rukuklah beserta orang-orang yang
rukuk” .
b.
Rukun zakat fitrah
1.
Niat dengan ikhlas
2.
Ada orang yang menunaikan zakat
(muzakki)
3.
Ada orang yang menerima zakat
(mustahik)
4.
Ada barang yang dizakatkan
c.
Syarat wajib zakat fitrah
1.
Beragama islam
2.
Mempunyai kelebihan makanan
3.
Masih hidup saat terbenamnya
matahari pada akhir bulan ramadhan.
e.
Waktu zakat fitrah
Berdasarkan hadist Rasulullah waktu
pelaksanakan zakat fitrah adalah sebelum sholat idul fitri.
الْفِطْرِبِيَوْمَيْنِ وَكَانُوْايُعطُوْنَهَاقَبْلَ
Artinya : “Mereka
mengeluarkan zakat fitrah sebelum orang-orang keluar melaksanakan shalat Idul
Fitri sehari atau dua hari” .
f.
Tujuan zakat fitrah
1.
Memberi makan fakir miskin, membersihkan
diri dari berbagai dosa yang dilakukan selama menunaikan puasa ramadhan.[7]
مَنْ تَزَكّٰى قَدْاَفْلَحَ
Artinya :
“Sesungguhnya beruntunglah orang-orang yang membersihkan diri (dengan
beriman)”.
BAB III
PENUTUP
3.1
Kesimpulan
a.
Strategi pengorganisasian adalah cara untuk membuat urutan
(sequencing) dan mensintesis (synthesizing) fakta, konsep, prosedur, dan
prinsip yang berkaitan suatu isi pembelajaran.
b.
Strategi Pengelolaan Pembelajaran
Pada dasarnya strategi pengelolaan pembelajaran
terkait dengan usaha penataaan interaksi antarsiswa dengan komponen strategi
pembelajaran yang terkait, baik berupa strategi pengorganisasian maupun
strategi penyampaian pembelajaran.
c.
Strategi Pengorganisasian dan
Pengelolaan Mata Pelajaran Fiqih di SMP/MTs
1.
Teori Elaborasi
Teori elaborasi mendeskripsikan
cara-cara pengorganisasian isi pembelajaran dengan mengikuti urutan umum ke
rinci,yaitu:
1)
Langkah pertama dimulai dengan
menampilkan epitome (struktur isi bidang studi yang dipelajari).
2)
Langkah selanjutnya mengelaborasi
bagian-bagian yang ada dalam epitome secara rinci.
2.
Strategi Pengelolaan Motivasional
Menurut martin dan briggs (1986),
motivasi adalah kondisi internal dan eksternal yang mempengaruhi bangkitnya
arah serta tetap berlangsungnya suatu kegiatan atau tingkah laku.
Motivasi
menjadi dua jenis yaitu sebagai berikut :
c.
Motivasi intrinsik, yaitu keinginan
bertindak yang disebabkan faktor pendorong dari diri individu.
d.
Motivasi ekstrinsik, yaitu motivasi
yang keberadaannya karena pengaruh rangsangan dari luar.
DAFTAR KEPUSTAKAAN
Al-Jumanatul’Ali.
Al-Qur’an Dan Terjemahnya.
Tim
Jannatika. 2007. Fiqih. Semarang : Aneka Ilmu.
Wena,Made.
2011. Strategi Pembelajaran Inovatif
Kontemporer. Jakarta: Bumi Aksara.
Werkanis
dan Marlius Hamadi. 2005. Strategi Mengajar. Riau: Sutra Benta Perkasa.
http://id..com/writing-and-speaking/copywriting/2073164-motivasi-pengorganisasian-menurut-para-ahli/
http://bioners.wondprees.com/2012/10/04/arti-dan-langkah-eksplorasi-dan-konfirmasi/
Tidak ada komentar:
Posting Komentar