Rabu, 21 Mei 2014

strategi pengorganisasian dan pengelolaan mata pelajaran fiqih di SMP/MTS


MAKALAH STRATEGI PEMBELAJARAN FIQIH
STUDI TENTANG STRATEGI PENGORGANISASIAN
DAN PENGELOLAAN MATA PELAJARAN
FIQIH DI SMP/MTS
 


OLEH :
ERNI YUNITA
NURUL HASANAH


PROGRAM STUDI PENDIDIKAN AGAMA ISLAM
SEKOLAH TINGGI AGAMA ISLAM
TAFAQQUH FIDDIN DUMAI
2013/2014




KATA PENGANTAR
Alhamdulillahirobbil’alamin, puji dan syukur penulis ucapkan atas kehadirat Allah SWT, karena berkat Rahmat dan Hidayah-Nya penulis dapat menyelesaikan makalah  Strategi Pembelajaran Fiqih ini tepat pada waktunya.
Pembuatan makalah ini dapat diselesaikan dengan baik, karena adanya bimbingan dan andil dari teman-teman serta dosen pengampu mata kuliah Strategi Pembelajaran Fiqih, oleh karena itu atas nama penulis makalah ini, penulis mengucapkan terimakasih.
Kami menyadari bahwa dalam makalah ini masih dapat kekurangan dan kekhilafan. Oleh sebab itu, kepada mahasiswa lainnya penulis mengharapkan saran dan kritik yang membangun demi kesempurnaan pada makalah yang lainnya. Atas saran dan kritiknya, sebelumnya penulis mengucapkan terimakasih.
Semoga makalah ini dapat bermanfaat bagi penulis dan para mahasiswa lainnya, khususnya mahasiswa STAI Tafaquh Fiddin Dumai.
Dumai, Oktober 2013
Penulis




DAFTAR ISI

Kata pengantar.............................................................................................................        i
Daftar isi.......................................................................................................................        ii
BAB I PENDAHULUAN
1.1         Latarbelakang..........................................................................................        1
1.2         Rumusan Masalah...................................................................................        2
1.3         Batasan Masalah......................................................................................        2
BAB II PEMBAHASAN
2.1         Pengorganisasian.....................................................................................        3
2.2         Strategi Pengelolaan Pembelajaran..........................................................        4
2.3         Strategi Pengorganisasian dan Pengelolaan Mata Pelajaran Fiqih di SMP/MTs                       5
2.3.1    Teori Elaborasi.............................................................................        5
2.3.2    Strategi Pengelolaan Motivasi.....................................................        8
BAB III PENUTUP
3.1     Kesimpulan..............................................................................................        13
DAFTAR KEPUSTAKAAN         


BAB I
PENDAHULUAN
1.1.       Latar Belakang
Guru sebagai komponen penting dari tenaga kependidikan, memiliki tugas untuk melaksanakan proses pembelajaran. Dalam pelaksanaan pembelajaran guru diharapkan paham tentang bagaimana cara mengelola pembelajaran dengan baik. Pengelolaan pembelajaran merupakan sesuatu yang penting dalam pendidikan karena, tanpa pengelolaan yang baik maka peoses pembelajaran tidak akan terarah dengan baik sehinga tujuan pembelajaran yang telah ditetapkan tidak akan tercapai secara optimal.
Sebelum pelaksanaan proses pembelajaran dikelas dilakukan, seorang guru terlebih dahulu harus menata, mengorganisasikan isi pembelajaran yang akan diajarkan. Hal ini perlu dilakukan agar isi pembelajaran yang akan diajarkan mudah dipahami siswa.
Demikian pula selama proses pembelajaran, guru diharapkan mampu menumbuhkan, meningkatan, dan mempertahankan motivasi belajar siswa. Tanpa adanya motivasi belajar siswa yang tinggi, kiranya sulit bagi guru untuk mencapai hasil pembelajaran yang optimal. Oleh karena itu, guru harus mampu menerapkan strategi motavasional dalam tindak pembelajarannya.
Pada hakikatnya program pembelajaran betujuan tidak hanya memahami dan menguasai apa dan bagaimana suatu terjadi, tetapi juga memberi pemahaman dan penguasaan tentang mengapa hal itu terjadi.
1.2.       Rumusan masalah
a.         Apa yang dimaksud dengan strategi pengorganisasian pembelajaran ?
b.        Apa yang dimaksud dengan pengelolaan pembelajaran ?
c.         Bagaimana strategi pengoraganisasian dan pengelolaan mata pelajaran Fiqih di SMP/MTs ?
d.        Bagaimana penerapan teori Eksplorasi, Motivasional dan Konfirmasi ?
1.3.       Batasan Masalah
Dari latarbelakang dan rumusan masalah, penulis membatasi pembahasan hanya pada strategi pengorganisasian dan pengelolaan mata pelajaran fiqih di Mts kelas VIII.





BAB II
PEMBAHASAN
2.1    Strategi Pengorganisasian
Strategi pengorganisasian adalah cara untuk membuat urutan (sequencing) dan mensintesis (synthesizing) fakta, konsep, prosedur, dan prinsip yang berkaitan dengan isi pembelajaran. Sequencing berkaitan dengan cara pembuatan urutan penyajian isi suatu bidang studi, dan synthesizing terkait dengan cara untuk menunjukkan kepada siswa hubungan antara fakta, konsep, prosedur atau prinsip suatu pembelajaran. Synthesizing bertujuan untuk membuat topik-topik dalam suatu bidang studi menjadi lebih bermakna bagi siswa. Hal ini dilakukan dengan menunjukkan keterkaitan topik-topik itu terkait dalam keseluruhan isi bidang studi. [1]
Perencanaan pengajaran akan berarti apabila ditata dalam bentuk suatu pola yag memungkinkan bahan pelajaran dapat disampaikan kepada peserta didik. Dalam mengorganisasikan pengajaran, guru harus dapat menentuan tata urutan dengan jelas dan dapat diikuti peserta didik secara keseluruhan.[2]
Strategi pengorganisasian pembelajaran dibagi menjadi dua yaitu strategi makro dan strategi mikro. Strategi pengorganisasian makro adalah strategi unttuk menata keseluruhan isi bidang studi (lebih dari satu ide), sedangkan strategi mikro adalah untuk menata urutan sajian untuk suatu ide tunggal (konsep, prinsip, dan sebagainya).
2.2    Strategi Pengelolaan Pembelajaran
Strategi pengelolaan pembelajaran sangat penting dalam sistem strategi pembelajaran secara keseluruhan. Bagaimanapun baiknya perencanaan strategi pengorganisasian dan strategi penyampaian pembelajaran, namun jika strategi pengelolaan tidak diperhatikan maka efektivitaas pembelajaran tidak bisa maksimal. Pada dasarnya strategi pengelolaan pembelajaran terkait dengan usaha penataaan interaksi antarsiswa dengan komponen strategi pembelajaran yang terkait, baik berupa strategi pengorganisasian maupun strategi penyampaian pembelajaran.
Strategi pengelolaan berkaitan dengan penetapan kapan suatu strategi atau komponen strategi tepat dipakai dalam suatu situasi pembelajaran. Paling tidak ada empat hal yang menjadi urusan strategi pengelolaan pembelajran, yaitu :
a.    Penjadwalan pengguanaan strategi pembelajaran
b.    Pembuatan catatan kemaujan belajar siswa
c.    Pengelolaan motivasional
d.   Kontrol belajar


2.3         Strategi Pengorganisasian dan Pengelolaan Mata Pelajaran Fiqih di SMP/MTs
Sebelum melaksanakan proses pembelajaran dilakukan, guru terlebih dahulu menata, mengorganisasikan isi pembelajaran yang akan diajarkan, agar isi pembelajaran yang diajarkan mudah dipahami siswa. Salah satu cara untuk menata dan mengorganisasikan isi pembelajaran adalah dengan menggunakan teori elaborasi. Penggunaan teori elaborasi didasari atas beberapa pertimbangan :
a.         Penggunaan teori elaborasi telah terbukti dapat memudahkan pemahaman siswa terhadap materi yang diajar.
b.         Dapat meningkatkan motivasi belajar.
c.         Teori elaborasi memiliki cara-cara yang sistematis dalam mengurutkan isi pembelajarn dari yang mudah ke sulit.
2.3.1        Teori Elaborasi
Strategi atau teori elaborasi dikategorikan sebagai strategi pengorganisasian isi pembelajaran tingkat makro. Teori elaborasi mendeskripsikan cara-cara pengorganisasian isi pembelajaran dengan mengikuti urutan umum ke rinci. Yaitu :
a.         Langkah pertama dimulai dengan menampilkan epitome (struktur isi bidang studi yang dipelajari)
b.        Langkah selanjutnya mengelaborasi bagian-bagian yang ada dalam epitome secara rinci.
Menurut Reigeluth dan Degeng dalam melakukan pengorganisasian isi pembelajaran harus memperhatikan komponen-komponen yang dijadikan dasar teori elaborasi, yaitu :
a.         Urutan elaboratif yaitu urutan isi pembelajaran dari yang bersifat sederhana ke kompleks atau dari yang bersifat umum ke khusus. Misalkan Dalam mata pelajaran fiqih kelas VII MTs dengan materi Zakat Fitrah, guru menjelaskan secara umum apa yang dimaksud dengan zakat, dan kemudian dilanjutkan dengan jenis-jenis zakatnya, kemudian masuklah kepada inti materi yang akan disampaikan yaitu zakat fitrah, yang menyangkup pengertian,landasan zakat fitrah, dan sebagainya.
b.        Urutan prasyarat belajar menampilkan hubungan prasyarat untuk suatu konsep, prosedur, atau prinsip, seperti sebelum mempelajari zakat fitrah, siswa hendaknya mengetahui apa itu zakat serta jenis-jenisnya.
c.         Rangkuman adalah tinjauan kembali terhadap apa yang telah dipelajari. Dalam merangkum isi pembelajaran guru memberikan pernyataan singkat tentang isi pembelajaran yang telah di pelajari siswa.
d.        Pesintesis ialah berfungsi untuk menunjukan kaitan-kaitan di antara konsep, prosedur, atau prinsip yang diajarkan.
e.         Analogi yaitu dibuat untuk dapat memudahkan pemahaman terhadap pengetahuan yang baru dengan cara membandingkannya dengan pengetahuan yang sudah dikenal siswa.
f.         Pengaktifan strategi kognitif adalah keterampilan yang diperlukan siswa untuk mengatur proses internalnya ketika belajar, menigat dan berfikir.
g.        Kontrol belajar terkait dengan kebebasan siswa dalam melakukan pilihan dan pengurutan terhadap isi yang dipelajari.[3]
Dalam melakukan pengorganisasian pembelajaran teori elaborasi juga harus dilakukan langkah-langkah yang sistematis. Menurut degeng (1989) langkah-langkah pengorganisasian pembelajaran dengan menggunakan model elaborasi yaitu :
a.         Penyajian kerangka isi. Struktur yang memuat bagian-bagian yang paling penting dari bidang studi.
b.        Elaborasi tahap pertama. Mengelaborasi tiap-tiap bagian yang ada dalam kerangka isi.
c.         Pemberian rangkuman. Berisi pengertian –pengertian singkat mengenai materi yang diajarkan dalam elaborasi.
d.        Elaborasi tahap kedua. Membawa siswa pada tingkat kedalaman sebagaimana ditetapkan dalam tujuan pembelajaran.
e.         Pemberian rangkuman dan sintesis eksternal. Pada akhir elaborasi tahap kedua, diberikan rangkuman dan sintesis eksternal, seperti pada elaborasi tahap pertama.[4]
2.3.2        Strategi Pengelolaan Motivasional
Menurut martin dan briggs (1986), motivasi adalah kondisi internal dan eksternal yang mempengaruhi bangkitnya arah serta tetap berlangsungnya suatu kegiatan atau tingkah laku. Motivasi seseorang dapat disimpulkan dari usaha yang ajeg, adanya kecenderungan untuk bekerja terus meskipun sudah tidak berada dalam pengawasan, atau adanya kesediaan mempertahankan kegiatan secara sukarela kea rah penyelesaian suatu tugas (Ardhana,1992). Dalm hal ini secara lebih spesifik motivasi belajar dapat dilihat dari karakteristik tingkah laku siswa yang menyangkut minat, ketajaman perhatian, konsentrasi, dan ketekunan dalam belajar. Disamping itu motivasi belajar dapat dilihat dari indikator-indikator seperti keantusiasan dalam belajar, minat atau perhatian pada pembelajaran, keterlibatan dalam kegiatan belajar, rasa ingin tahu pada isi pembelajaran, ketekunan dalam belajar, selalu berusaha mencoba, dan aktif mengatasi tantangan yang ada dalam pembelajaran

Ditinjau dari tipe motivasi, para ahi membagi motivasi menjadi dua jenis yaitu sebagai berikut :
a.         Motivasi intrinsik, yaitu keinginan bertindak yang disebabkan faktor pendorong dari diri individu. Dalam proses belajar mengajar siswa yang termotivasi secara intrisik dapat dilihat dari kegiatan yang tekun dalam mengerjakan tugas-tugas belajar karena merassa butuh dan ingin mencapai tujuan belajar yang sebenarnya.
b.        Motivasi ekstrinsik, yaitu motivasi yang keberadaannya karena pengaruh rangsangan dari luar. Motivasi ekstrinsik bukan merupakan keinginan yang sebenarnya yang ada didalam diri siswa untuk belajar, tujuan individu melakukan kegiatan adalah mencapai tujuan yang terletak diluar aktivitas belajar itu sendiri, atau tujuan itu tidak terlibat di dalam aktivitas belajar.
Antara motivasi intrinsik dan motivasi ekstrinsik saling menambah atau memperkuat, bahkan motivasi ekstrinsik dapat membangkitkan motivasi intrinsik. Dapat disimpulkan bahwa motivasi belajar adalah suatu dorongan baik yang bersifat internal maupun eksternal yang membuat siswa bergerak, bersemangat, dan senang belajar secara serius dan terus-menerus selama kegiatan proses belajar.
Salah satu komponen strategi pengelolaan motivasional adalah menarik dan mempertahankan perhatian siswa selama pembelajaran dan salah satunya adalah menggunakan elemen pembelajaran secara variatif. Dalam usaha mempertahankan perhatian siswa terhadap pembelajaran, dapat dilakukan dengan jalan menggunakan elemen atau unsure-unsur pembelajaran yang beraneka ragam. Keller mengungkapkan, variasi dalam pembelajaran dapat dilakukan dengan jalan memvariasikan format tulisan dalam teks, menyajikan gambar-gambar yang bervariasi, warna-warna yang beraneka ragam dan sebagainya.[5]
2.3.3.    Teori Konfirmasi
Teori konfirmasi merupakan teori yang mana guru memberikan umoan balik terhadap hasil siswa melalui pengalaman belajar, memberikan apresiasi terhadap kekuatan dan kelemahan hasil belajar dengan menggunakan teori yang dikuasai, menambah informasi, yang seharusnya siswa kuasai.[6]



2.4    Penerapan Toeri Elaborasi, Motivasi, Eksplorasi, dan Konfirmasi.
Langkah-langkah Pembelajaran :
1.    Kegiatan Awal (Motivasi dan Eksplorasi)
a.    Memberikan salam, do’a dan absen
b.    Siswa diberi pertanyaan tentang materi yang telah diberikan sebelumnya (Zakat Mal).
c.    Siswa diberi informasi tentang tujuan materi ajar.
2.      Kegiatan Inti (Elaborasi)
d.      Siswa diberi tugas membaca buku pegangan tentang zakat fitrah.
e.       Perwakilan siswa mengajukan pertanyaan kepada temannya dalam bentuk kuis.
3.      Kegiatan Akhir (Konfirmasi)
f.     Siswa dibimbing oleh guru untuk menyimpulkan materi ajar.
g.    Siswa diberi tiga pertanyaan.
h.    Siswa diberi tugas untuk membuat soal di rumah.





Berikut akan dilampirkan materi Fiqih yang dapat disampaikan kepada siswa kelas VII MTs :
BAB: 4. ZAKAT FIRTAH
A.    Zakat Fitrah
a.      Pengertian dan hukum zakat fitrah
Zakat mempunyai beberapa arti, zakat berasal dari kata zaka artinya tumbuh dengan subur, zaka sebagaimana dalam Al-Qur’an adalah suci dari dosa makna lain adalah al barakatu (keberkahan), al inamaa (pertumbuhan dan perkembangan)al thoharatu (kesucian) jika pengertian itu dihubungkan dengan harta adalah harta yang dizakati akan tumbuh berkembang dan bertambah karena suci dan berkah.
Menurut syari’at Islam, zakat firtah adalah zakat yang wajib dikeluarkan bagi setiap muslim, baik laki-laki maupun perempuan, besar kecil, merdeka atau budak yang memiliki kelebihan baginya dan keluarganya pada malam hari raya dan siang harinya besarnya 2,5 kg.
Perintah mengeluarkan zakat fitrah ini terdapat dalam surat al-baqarah :43.
وَأَقِيمُوا الصَّلٰوةَ وَاٰاتُوا الزَّكٰوةَ وَارْكَعُوا مَعَ الرَّاكِعِينَ
Artinya :Dan dirikanlah shalat, tunaikanlah zakat, dan rukuklah beserta orang-orang yang rukuk” .

b.      Rukun zakat fitrah
1.    Niat dengan ikhlas
2.    Ada orang yang menunaikan zakat (muzakki)
3.    Ada orang yang menerima zakat (mustahik)
4.    Ada barang yang dizakatkan
c.       Syarat wajib zakat fitrah
1.      Beragama islam
2.      Mempunyai kelebihan makanan
3.      Masih hidup saat terbenamnya matahari pada akhir bulan ramadhan.
e.       Waktu zakat fitrah
Berdasarkan hadist Rasulullah waktu pelaksanakan zakat fitrah adalah sebelum sholat idul fitri.
الْفِطْرِبِيَوْمَيْنِ وَكَانُوْايُعطُوْنَهَاقَبْلَ
Artinya :Mereka mengeluarkan zakat fitrah sebelum orang-orang keluar melaksanakan shalat Idul Fitri sehari atau dua hari” .
f.       Tujuan zakat fitrah
1.      Memberi makan fakir miskin, membersihkan diri dari berbagai dosa yang dilakukan selama menunaikan puasa ramadhan.[7]
                 مَنْ تَزَكّٰى قَدْاَفْلَحَ
Artinya : “Sesungguhnya beruntunglah orang-orang yang membersihkan diri (dengan beriman)”.
BAB III
PENUTUP
3.1    Kesimpulan
a.       Strategi pengorganisasian adalah cara untuk membuat urutan (sequencing) dan mensintesis (synthesizing) fakta, konsep, prosedur, dan prinsip yang berkaitan suatu isi pembelajaran.
b.      Strategi Pengelolaan Pembelajaran
Pada dasarnya strategi pengelolaan pembelajaran terkait dengan usaha penataaan interaksi antarsiswa dengan komponen strategi pembelajaran yang terkait, baik berupa strategi pengorganisasian maupun strategi penyampaian pembelajaran.
c.       Strategi Pengorganisasian dan Pengelolaan Mata Pelajaran Fiqih di SMP/MTs
1.      Teori Elaborasi
Teori elaborasi mendeskripsikan cara-cara pengorganisasian isi pembelajaran dengan mengikuti urutan umum ke rinci,yaitu:
1)        Langkah pertama dimulai dengan menampilkan epitome (struktur isi bidang studi yang dipelajari).
2)        Langkah selanjutnya mengelaborasi bagian-bagian yang ada dalam epitome secara rinci.

2.         Strategi Pengelolaan Motivasional
Menurut martin dan briggs (1986), motivasi adalah kondisi internal dan eksternal yang mempengaruhi bangkitnya arah serta tetap berlangsungnya suatu kegiatan atau tingkah laku.
Motivasi menjadi dua jenis yaitu sebagai berikut :
c.         Motivasi intrinsik, yaitu keinginan bertindak yang disebabkan faktor pendorong dari diri individu.
d.        Motivasi ekstrinsik, yaitu motivasi yang keberadaannya karena pengaruh rangsangan dari luar.









DAFTAR KEPUSTAKAAN
Al-Jumanatul’Ali. Al-Qur’an Dan Terjemahnya.
Tim Jannatika. 2007. Fiqih. Semarang : Aneka Ilmu.
Wena,Made. 2011.  Strategi Pembelajaran Inovatif Kontemporer. Jakarta: Bumi Aksara.
Werkanis dan Marlius Hamadi. 2005. Strategi Mengajar. Riau: Sutra Benta Perkasa.
http://bioners.wondprees.com/2012/10/04/arti-dan-langkah-eksplorasi-dan-konfirmasi/


[1] Made Wena, Strategi Pembelajaran Inovatif Kontemporer, (Jakarta: Bumi Aksara, 2011), hal.7-8.
[2] Werkanis dan Marlius Hamadi, Strategi Mengajar, (Riau: Sutra Benta Perkasa, 2005), hal. 47.
[3] Op.cit, hal. 25-28.
[6] http://bioners.wondprees.com/2012/10/04/arti-dan-langkah-eksplorasi-dan-konfirmasi/
[7] Tim Jannatika,  Fiqih, (Semarang : Aneka Ilmu, 2007), hal.62-65.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar