Sabtu, 06 Desember 2014
Rabu, 21 Mei 2014
Inovasi dan Modernisasi Pendidikan
MAKALAH INOVASI KURIKULUM
Inovasi dan
Modernisasi Pendidikan
OLEH :
ERNI YUNITA
NURUL HASANAH
Semester IV
Dosen Pengampu:
EKA SUKMAWATI,M.Ag.
PROGRAM STUDI PENDIDIKAN AGAMA ISLAM
SEKOLAH TINGGI AGAMA ISLAM
TAFAQQUH FIDDIN DUMAI
2013/2014
KATA PENGANTAR
بِسْÙ…ِ اللٓÙ‡ِ
الرَّØْÙ…ٖÙ†ِ الرَّØِÙŠْÙ…
Alhamdulillahirobbil’alamin,
puji dan syukur penulis ucapkan atas kehadirat Allah SWT, karena berkat Rahmat
dan Hidayah-Nya penulis dapat menyelesaikan makalah Manajemen Kelas ini tepat
pada waktunya.
Pembuatan
makalah ini dapat diselesaikan dengan baik, karena adanya bimbingan dan andil
dari teman-teman serta dosen pengampu mata kuliah Manajemen Kelas, oleh karena
itu atas nama penulis makalah ini, penulis mengucapkan terimakasih.
Kami
menyadari bahwa dalam makalah ini masih dapat kekurangan dan kekhilafan. Oleh
sebab itu, kepada mahasiswa lainnya penulis mengharapkan saran dan kritik yang
membangun demi kesempurnaan pada makalah yang lainnya. Atas saran dan
kritiknya, sebelumnya penulis mengucapkan terimakasih.
Semoga
makalah ini dapat bermanfaat bagi penulis dan para mahasiswa lainnya, khususnya
mahasiswa STAI Tafaquh Fiddin Dumai.
Dumai, Mei 2013
Penulis
DAFTAR ISI
Kata
pengantar............................................................................................................. i
Daftar isi....................................................................................................................... ii
BAB I
Pendahuluan
A.
Latarbelakang................................................................................................... 1
B.
Rumusan Masalah............................................................................................. 1
BAB II
Pembahasan
A.
Inovasi Pendidikan........................................................................................... 2
B.
Modrenisasi Pendidikan................................................................................... 4
C.
Perbedaan Inovasi dan Modrenisasi................................................................. 8
BAB III
Penutup
A.
Kesimpulan....................................................................................................... 9
Daftar
Pustaka.............................................................................................................. 11
BAB I
PENDAHULUAN
A.
Latarbelakang
Ada kepentingan yang cukup besar untuk membangun suatu
arah kebijakan pendidikan ketika banyak variasi dan analisa kebijakan
pendidikan yang dilansir sebagai antisipasi kebutuhan yang berkembang ditengah
masyarakat. Kepentingan membangun arah pendidikan yang lebih terang menjadi
semakin signifikan ketika tuntutan kontemporerisasi kebijakan pendidikan
bertemu dengan perubahan situasi internasional. Hal tersebut sebagai akibat
dari proses modernisasi dan globalisasi ekonomi.
Pada waktu membicarakan inovasi sering orang mengajukan pertanyaan
tentang modernisasi, karena antara keduanya tampak persamaan yaitu kedua-duanya
merupakan perubahan sosial. Agar dapat mengetahui apa perbedaan dan juga kaitan
antara inovasi dan modernisasi, perlu dipahami apa inovasi dan apa modernisasi,
baru kemudian dicari kaitan antara keduanya.
Berhubungan dengan kebijakan pendidikan, dalam makalah
ini akan dijelaskan tentang inovasi dan modernisasi pendidikan, dalam melakukan
kebijakan pendidikan itu sendiri.
B. Rumusan Masalah
1. Apa yang dimaksud dengan inovasi ?
2. Apa yang dimaksud dengan moedernisasi ?
3. Apa Perbedaan Inovasi dan Modrenisasi ?
BAB II
PEMBAHASAN
Inovasi dan
Modernisasi Pendidikan
A. Inovasi Pendidikan
Inovasi berasal dari bahasa Inggris innovatio,invantion
yang berarti pembaharuan, pememuan, perubahan. Adapun pengertian Inovasi
menurut Prof. Azis Inovasi berarti mengintrodusir suatu gagasan maupun
teknologi baru, inovasi merupakan genus dari change yang berarti perubahan.
Inovasi dapat berupa ide, proses dan produk dalam berbagai bidang. Contoh
bidangnya adalah Managerial, Teknologi, dan Kurikulum.
Dengan kata lain inovasi adalah suatu ide, kejadian,
metode yang dirasakan atau diamati sebagai suatu hal yang baru bagi seseorang
atau masyarakat, baik berupa hasil invensi maupun diskoveri.[1]
Inovasi pendidikan umumnya merupakan suatu gerakan yang
bersifat top down, dalam artian inisiatif dalam melakukan inovasi selalu datang
dari pihak pemerintah.
Misalnya, untuk memecahkan persoalan-persoalan yang
dihadapi, telah banyak dilontarkan model-model inovasi pendidikan dalam
berbagai bidang antara lain : usaha pemerataan pendidikan, peningkatan mutu,
peningkatan efisiensi dan efektifitas pendidikan, dan relevansi
pendidikan.
Kesemuanya dimaksudkan agar difusi inovasi yang
dilakukan bisa diadopsi dan dimanfaatkan untuk perbaikan dan pemecahan
persoalan pendidikan di Indonesia. Beberapa contoh inovasi antara
lain : program belajar jarak jauh, manajemen berbasis sekolah, pengajaran kelas
rangkap, pembelajaran konstektual, pembelajaran aktif, kreatif, efektif, dan
menyenangkan.
Dalam bidang pendidikan, banyak usaha yang dilakukan
untuk kegiatan yang sifatnya pembaruan atau inovasi pendidikan. Inovasi yang
terjadi dalam bidang pendidikan tersebut, antara lain dalam hal manajemen
pendidikan, metodologi pengajaran, media, sumber belajar, pelatihan guru,
implementasi kurikulum, dsb.
Ciri-ciri
inovasi pendidikan dapat
dikenal dengan beberapa identifikasi, namun menurut ashby 1967 ada empat hal,
yaitu:
1. Ketika masyarakat/orang tua mulai sibuk dengan peran
keluar sehingga tugas pendidikan anak sebagian digeser dari orang tua pindah ke
guru atau dari rumah ke sekolah.
2. Terjadi adopsi kata yang ditulis ke instruksi lisan
3. Adanya penemuan alat untuk keperluan percetakan yang
mengakibatkan ketersediaan buku lebih luas.
4. Adanya alat elektronika yang bermacam-macam radio,
telepon, TV, computer, LCD proyektor, perekan internet, LAN, dan lainnya ).
Keempat hal
tersebut telah menimbulkan banyak masalah. Untuk itulah kelima teknologi yang
dibahas pada poin sebelumnya sangat membantu untuk solusi pemecahan. Perubahan
pendidikan yang dinginkan sekolah sesuai visi dan misinya tentunya sangat
tergantung pada lima teknologi tersebut yaitu sistem berfikir, sistem desain,
ilmu pengetahuan yang berkualitas, manajemen.
Inovasi
merupakan obyek dan teknologi pendidikan merupakan subyeknya. Dalam inovasi
pendidikan butuh SDM dan peralatan yang menunjang, sebaliknya SDM dan alat
tidak akan berfungsi tanpa digunakan untuk tujuan yang pasti dan bermanfaat
dimasa datang.[2]
B. Modernisasi Pendidikan
Istilah (term)
“modern” mempunyai berbagai macam arti dan juga mengandung berbagai macam
tambahan arti (connotations). Istilah modern ini digunakan tidak hanya untuk
orang-orang tetapi juga untuk bangsa, sistem politik, ekonomi lembaga seperti
rumah sakit, sekolah, perguruan tinggi, perumahan, pakaian, serta bebagai macam
kebiasaan.
Pada umumnya
kata modern digunakan untuk menunjukkan terjadinya perubahan ke arah yang lebih
baik, lebih maju dalam arti lebih menyenangkan, lebih meningkatkan
kesejahteraan hidup.[3]
Dengan cara baru (modern) sesuatu akan lebih efektif dan efisien untuk mencapai
tujuan. Misalnya dalam perkembangan transportasi, karena kuda lebih modern
daripada gerobak yang ditarik orang, tetapi mobil lebih modern daripada kereta
kuda, pesawat lebih modern daripada mobil. Jadi “modern” dari satu segi dapat
diartikan sesuatu yang baru dalam arti lebih maju atau lebih baik daripada yang
sudah ada. Baik dalam arti lebih memberikan kesejahteraan atau kesenangan bagi
kehidupan.
Eissentadt
menjelaskan bahwa menurut sejarahnya modernisasi adalah proses perubahan sistem
sosial, ekonomi, dan politik, yang telah berkembang di Eropa Barat dan Amerika
Utara dari abad ke 17 sampai abad ke 19, dan kemudian telah berkembang pula di
berbagai Negara di Eropa. Dalam abad ke 19 dan 20 berkembang pula ke Amerika
Selatan, Asia, dan Afrika.
Proses
perkembangan atau perubahan itu berlangsung secara bertahap, dan tidak semua
masyarakat berkembang dalam tahap urutan yang sama. Jadi modernisasi pada
dasarnya merupakan proses perkembangan, secara kebetulan Eropa Barat dan
Amerika Utara telah berkembang lebih dahulu, dan sekarang bangsa dari dunia
ketiga sedang berjuang untuk menyamakan diri mencapai status kehidupan modern.
Dengan kata
lain modernisasi adalah bekerja sama dengan dunia dengan maksud agar dapat
meningkatkan hal-hal yang esensial dalam kehidupan, walaupun mungkin juga
terjadi kekacauan atau perpecahan. (M. Francais Abraham, 1980:4). [4]
perhatikan
beberapa definisi atau pengertian modernisasi yang dikemukakan para ahli
berikut ini:
1.
Everett Rogers. Modernisasi dalam proses dimana
individu berubah dari cara hidup tradisional dengan gaya yang lebih kompleks,
berteknologi maju, dan cepat berubah dari kehidupan. (Francis Abraham, 1980:5)
2.
Black. Modernisasi adalah proses dimana lembaga
historis berkembang yang disesuaikan dengan cepat fungsi perubahan yang
mencerminkan peningkatan belum pernah terjadi sebelumnya dalam pengetahuan
manusia, memungkinkan kontrol atas lingkungannya, thataccompanied revolusi
ilmiah (Francis Abraham, 1980:5)
3.
Lerner. Modernisasi hanya "arah trend
sekuler sepihak dari tradisional ke cara hidup peserta". (Francis Abraham,
1980:5)
4.
Inkeles, menggambarkan modernitas dalam hal
sejumlah variabel psikologis yang merupakan jenis karakteristik mentalitas manusia
modern yang khas (Francis Abraham, 1980:5)
Dari
beberapa definisi atau pendapat tentang modernisasi yang dikemukakan oleh para
ahli tersebut, dapat disimpulkan bahwa semuanya sependapat modernisasi adalah
proses perubahan sosial dari masyarakat tradisional (yang belum modern) ke
masyarakat yang lebih maju (masyarakat industri yang sudah modern). Di antara
tanda-tanda masyarakat yang sudah maju (modern) ialah bidang ekonomi telah
makmur, bidang politik sudah stabil, terpenuhi pelayanan kebutuhan pendidikan
dan kesehatan.
Inkeles
mengemukakan secara detail tentang ciri-ciri manusia modern, berdasarkan
penelitiannya pada masyarakat yang industrinya sudah maju. Antara lain ia
mengemukakan bahwa ada 11 aspek yang menjadi tanda (karakteristik) manusia modern
yaitu:
1.
Bersikap terbuka terhadap pengalaman baru
2.
Selalu siap menghadapi perubahan sosial
3.
Berpandangan yang luas
4.
Mempunyai dorongan ingin tahu yang kuat
5.
Manusia modern lebih berorientasi pada masa
sekarang dan masa yang akan datang daripada masa yang lampau.
6.
Manusia modern berorientasi dan juga percaya
pada perencanaan baik jangka panjang maupun jangka pendek
7.
Manusia modern lebih percaya pada hasil
perhitungan manusia dan pemikiran manusia daripada takdir atau pembawaan.
8.
Manusia modern menghargai keterampilan teknik
dan juga menggunakannya sebagai dasar pemberian imbalan.
9.
Manusia modern memiliki wawasan yang lebih maju
tentang pendidikan dan pekerjaan.
10.
Manusia modern menyadari dan menghargai
kemuliaan orang lain terutama orang yang lemah seperti wanita, anak-anak, dan
bawahannya.
11.
Manusia modern dalam mengambil keputusan akan
mempertimbangkan juga sejauh mana dampak terhadap hasil produksi dari suatu
industri.[5]
C.
Perbedaan Inovasi dan Modernisasi
Berdasarkan
uraian tersebut kaitan antara inovasi dan modernisasi. Inovasi dan modernisasi
keduanya merupakan perubahan sosial, perbedaannya hanya pada penekanan ciri
dari perubahan itu.
Inovasi
menekankan pada ciri adanya sesuatu yang diamati sebagai sesuatu yang baru bagi
individu atau masyarakat sedangkan modernisasi menekankan pada adanya proses
perubahan dari tradisional ke modern, atau dari yang belum maju ke yang sudah
maju. Jadi dapat disimpulkan bahwa diterimanya suatu inovasi sebagai tanda
adanya modernisasi. Misalnya untuk meningkatkan kesejahteraan perlu diadakan
transmigrasi. Transmigrasi merupakan hal yang baru bagi masyarakat, maka
transmigrasi adalah suatu inovasi. Masyarakat yang sudah mau menerima ide
transmigrasi dan mau melaksanakan transmigrasi berarti sudah memenuhi ciri
masyarakat modern yang siap menghadapi perubahan dan meninggalkan pola pikir
tradisi yang bersemboyan (bahasa Jawa) ”mangan ora mangan yen kumi” artinya
meskipun tidak makan asal tetap berkumpul dengan sesama saudara.
D.
E.
BAB III
PENNUTUP
A.
Kesimpulan
1.
Inovasi Pendidikan
Inovasi menurut Prof. Azis Inovasi berarti
mengintrodusir suatu gagasan maupun teknologi baru, inovasi merupakan genus
dari change yang berarti perubahan. Inovasi dapat berupa ide, proses dan
produk dalam berbagai bidang. Contoh bidangnya adalah Managerial, Teknologi,
dan Kurikulum.
Dengan kata lain inovasi adalah suatu ide, kejadian,
metode yang dirasakan atau diamati sebagai suatu hal yang baru bagi seseorang
atau masyarakat, baik berupa hasil invensi maupun diskoveri.
Ciri-ciri
inovasi pendidikan dapat
dikenal dengan beberapa identifikasi, namun menurut Ashby 1967 ada empat hal,
yaitu:
a. Ketika masyarakat/orang tua mulai sibuk dengan peran keluar
sehingga tugas pendidikan anak sebagian digeser dari orang tua pindah ke guru
atau dari rumah ke sekolah.
b. Terjadi adopsi kata yang ditulis ke instruksi lisan
c. Adanya penemuan alat untuk keperluan percetakan yang
mengakibatkan ketersediaan buku lebih luas.
d. Adanya alat elektronika yang bermacam-macam radio,
telepon, TV, computer, LCD proyektor, perekan internet, LAN, dan lainnya ).
2. Modernisasi Pendidikan
“Modern” dari satu segi dapat diartikan
sesuatu yang baru dalam arti lebih maju atau lebih baik daripada yang sudah
ada. Baik dalam arti lebih memberikan kesejahteraan atau kesenangan bagi
kehidupan.
Dengan kata
lain modernisasi adalah bekerja sama dengan dunia dengan maksud agar dapat
meningkatkan hal-hal yang esensial dalam kehidupan, walaupun mungkin juga
terjadi kekacauan atau perpecahan. (M. Francais Abraham, 1980:4).
3.
Perbedaan
Inovasi dan Modernisasi
Inovasi
menekankan pada ciri adanya sesuatu yang diamati sebagai sesuatu yang baru bagi
individu atau masyarakat sedangkan modernisasi menekankan pada adanya proses
perubahan dari tradisional ke modern, atau dari yang belum maju ke yang sudah
maju. Jadi dapat disimpulkan bahwa diterimanya suatu inovasi sebagai tanda
adanya modernisasi. Misalnya untuk meningkatkan kesejahteraan perlu diadakan
transmigrasi. Transmigrasi merupakan hal yang baru bagi masyarakat, maka
transmigrasi adalah suatu inovasi. Masyarakat yang sudah mau menerima ide
transmigrasi dan mau melaksanakan transmigrasi berarti sudah memenuhi ciri
masyarakat modern yang siap menghadapi perubahan dan meninggalkan pola pikir
tradisi yang bersemboyan (bahasa Jawa) ”mangan ora mangan yen kumi” artinya
meskipun tidak makan asal tetap berkumpul dengan sesama saudara.
DAFTAR PUSTAKA
Nata,
Abudin. 2012. Pemikiran Pendidikan Islam dan Barat. Jakarta:
Rajawali
Pers.
Sa’ud,
Syaefudin. 2009. Inovasi Pendidikan. Bandung :Al-Fabeta.
http://massofa.
wordpress. com/2011/02/26/perbedaan-inovasi-dan-modernisasi/
Langganan:
Komentar (Atom)
